Pendekatan perilaku konsumen dan konsep elastisitas
Teori Organisasi Umum 2
Pertemuan 3 & 4
Novi Yanti 2KA16
Pendekatan untuk mempelajari perilaku konsumen
dalam mengkonsumsi suatu barang:
1. Pendekatan Kardinal
2. Pendekatan Ordinal
Asumsi:
Konsumen bersikap rasional
Dengan anggaran yang t ersedia, konsumen berusaha memaksimalkan kepuasan t ot alnya dari barang yang dikonsumsinya.
Pendekatan Kardinal
•Asumsi:
Kepuasan seorang konsumen dalam mengkonsumsi suatu barang
dapat diukur dengan satuan kepuasan (misalnya mata uang.
Setiap tambahan satu unit barang yang dikonsumsi akan
menambash kepuasan yang diperoleh konsumen tersebut
dalam jumlah tertentu.
Tambahan kepuasan yang diperoleh dari penambahan jumlah
barang yang dikonsumsi disebut kepuasan marginal (Marginal
Utility)
Berlaku hukum tambahan kepuasan yang semakin menurun(The
Law of Diminishing Marginal Utility),yaitu besarnya kepuasan
marginal akan selalu menurun dengan bertambahnya jumlah
barang yang dikonsumsi secara terus menerus
Pendekatan Ordinal
•Kelemahan pendekatan kardinal t erletak pada anggapan yang
digunakan bahwa kepuasan konsumen dari mengkonsumsi
barang dapat diukur dengan satuan kepuasan. Pada
kenyataannya pengukuran semacam ini sulit dilakukan.
•Pendekatan ordinal mengukur kepuasan konsumen dengan
angka ordinal (relatif).
•Tingkat kepuasan konsumen dengan menggunakan kur va
indiferens(kurva yg menunjukkan tingkat kombinasi jumlah
barang yang dikonsumsi yang menghasilkan tingkat kepuasan
yang sama).
KONSEP ELASTISITAS PENAWARAN dan PERMINTAAN
3.1. Pengertian Elastisitas
Salah satu pokok bahasan yang palin penting dari aplikasi ekonomi adalah konsep elastisitas. Pemahaman dari elastisitas harga dari permitaan Dan penawaran membantu para ahli ekonomi untuk menjawab suatu pertanyaan, yakni apa yang akan terjadi terhadap permintaan Dan penawaran, jika ada perubahan harga? Apa yang terjadi pada “keseimbangan harga” bila faktor-faktor yang mempengaruhi kurva demand Dan kurva supply beubah? Dan berapa besar pengaruhnya?
Untuk menjawab ini pakailah konsep elastisitas.
Secara umum, elastisitas adalah suatu pengertian yang menggambarkan derajat kepekaan/respon dari julah barang yang diminta/ ditawarkan akibat perubahan faktor yang mempengaruhinya.
3.2. Elastisitas Permintaan
Elastisitas harga permintaanadalah suatu alat/konsep yang digunakan untuk mengukur derajat kepekaan/ respon perubahan jumlah/ kualitas barang yang dibeli sebagai akibat perubahan faktor yang mempengaruhi.
Dalam hal ini pada dasrnya ada tiga variabel utama yang mempengaruhi, maka dikenal tiga elastisitas permintaan, yahitu :
1. elastisitas harga permintaan
2. elastisitas silang
3. elastisitas pendapatan
3.2.1. Elastisitas Harga Permintaan (the price elasticity of demand)
Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan/ respon jumlah permintaan akibat perubahan harga barang tersebut atau dengan kata lain merupakan perbadingan daripada persentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan prosentase perubahan pada harga di pasar, sesuai dengan hukum permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun Dan sebaliknya.
Sedangkan tanda elastisitas selalu negatif, karena sifat hubungan yang berlawanan tadi, maka disepakati bahwa elastisitas harga ini benar indeksnya/koefisiennya dapat kurang dair, dama dengan lebih besar dari satu Dan merupakan angka mutlak (absolute), sehingga permintaannya dapat dikatakan :
1. Tidak elastisitas (in elastic)
2. Unitari (unity) dan
3. Elastis (elastic)
Dengan bentuk rumus umum sebagai berikut :
Δ Q ΔP Δ Q P
Eh : atau Eh = X
Q P ΔP Q
Sumber :
http://www.scribd.com/doc/3943907/TEORI-PERILAKU-KONSUMEN
http://www.narenciel.co.cc/2010/05/konsep-elastisitas-dalam-ekonomi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar