Sebuah sistem manajemen
basisdata relasional atau dalam bahasa
Inggrisnya dikenal sebagai relational database management system
(RDBMS) adalah sebuah program
komputer (atau secara lebih tipikal adalah seperangkat program
komputer) yang didisain untuk mengatur/memanajemen sebuah basisdata sebagai
sekumpulan data yang disimpan secara terstruktur, dan melakukan operasi-operasi
atas data atas permintaan penggunanya. Contoh penggunaan DBMS ada banyak sekali
dan dalam berbagai bidang kerja, misalnya akuntansi,
manajemen sumber daya manusia, dan lain
sebagainya. Meskipun pada awalnya DBMS hanya dimiliki oleh
perusahaan-perusahaan berskala besar yang memiliki perangkat komputer yang
sesuai dengan spesifikasi standar yang dibutuhkan (pada saat itu standar yang
diminta dapat dikatakan sangat tinggi) untuk mendukung jumlah data yang besar,
saat ini implementasinya sudah sangat banyak dan adaptatif dengan kebutuhan
spesifikasi data yang rasional sehinggal dapat dimiliki dan diimplementasikan
oleh segala kalangan sebagai bagian dari investasi perusahaan.
Sejarah
RDBMS
Edgar F. Codd memperkenalkan
istilah ini pada makalah seminarnya yang berjudul “A Relational Model of Data
for Large Shared Data Banks”. Salah satu definisi yang cukup dikenal secara
luas atas sebuah sistem basisdata relasional adalah 12 hukum Codd. Namun
demikian, pada awal-awal implementasinya banyak model relasional yang tidak
mengikuti seluruh elemen-elemen yang terdapat dalam hukum-hukum Codd tersebut
yang menjadikan terminologinya berkembang untuk mendeskripsikan sebuah tipikal sistem
basisdata yang lebih luas. Dalam cakupan yang minimum sistem tersebut memenuhi
kriteria berikut: * menyajikan data pada pengguna dalam bentuk relasional
(ditampilkan dalam bentuk tabular, sebagai koleksi dari tabel dimana setiap
tabel beriisi sekumpulan baris dan kolom) * menyediakan operator relasioanl
untuk memanipulasi data dalam bentuk tabular Sistem yang pertama kalinya yang
secara relatif memenuhi implementasi atas sebuah model relasional adalah Pusat
Studi Ilmiah IB, Inggris, di Peterlee; IS1 (1970-1972) dan implementasi lain
yang mengikutinya PRTV (1973-1979). Sistem yang pertama kalinya dijual secara
komersil sebagai RDBMS adalah Multics Relational Data Srore pada tahun 1978.
Yang lainnya adalah Berkeley Ingres QUEL dan IBM BS12
Arsitektur
RDBMS
Arsitektur RDBMS memiliki banyak karakteristik
yang membedakan dari model penyimpanan data lainnya. Perbedaan yang paling
penting adalah pemisahan segi fisik dari segi logika suatu data. Dalam RDBMS,
seluruh data secara logika tersimpan di dalam tabel-tabel, yang merupakan
kumpulan dari baris dan kolom. Sistem pencarian data di dalam RDBMS menggunakan
index yang merupakan struktur data yang terpisah dari tabel dan menyimpan hanya
nilai terstruktur dari kolom-kolom dan alamat fisiknya. Disamping itu dengan
didukung oleh penggunaan index dapat mempercepat proses pencarian data di dalam
database.
Faktor penting lainnya dari arsitektur RDBMS
adalah integrity constraints. Dengan Integrity Constraints tabel-tabel
dihubungkan dengan key. Key adalah beberapa kolom atau kombinasi kolom kolom
yang secara unique mengidentifikasi setiap tabel. Sebuah key yang secara unique
bagi suatu tabel dapat berdiri sebagai kolom yang tidak unique bagi tabel
lainnya. Integrity Constraints adalah aturan "build in" yang secara
otomatis berpengaruh dalam mempertahankan integritas database.
Aturan-aturan integritas ini biasa dibuat atau
dirancang oleh seorang perancang database. Karakteristik penting lainnya dari
arsitektur RDBMS adalah adanya "Optimizer". Optimizer adalah sebuah
sistem pakar yang bertugas untuk menentukan cara pemrosesan yang paling efesien
bagi suatu database.
Elemen-elemen
RDBMS
Database:
Sekelompok tabel data berisi informasi yang berhubungan. Perhatikan bahwa suatu database dapat terdiri dari satu tabel saja.
Table:
Sekelompok record data, masing-masing informasi yang sejenis. Dalam contoh catalog perpustakaan, catalog itu sendiri merupakan tabel data.
Record :
Entri tunggal dalam tabel; entri tersebut terdiri dari sejumlah field data. Dalam catalog perpustakaan, record adalah salah satu baris entri tunggal.
Field :
Item (kolom) tertentu dari data dalam record. Dalam satu buku telepon, sekurang-kurangnya dapat dikenali empat field : nama keluarga, nama depan, alamat, dan nomor telepon.
Index :
Tipe tabel tertentu yang berisi nilai-nilai field kunci atau field (yang ditetapkan oleh pemakai) dan pinter ke lokasi record yang sebenarnya. Nilai-nilai dan pointer ini disimpan dalam urutan tertentu (sekali lagi ditetapkan oleh pemakai) dan mungkin digunakan untuk menyajikan data dalam urutan database.
Query :
Perintah SQL yang dirancang untuk memanggil kelompok record tertentu dari satu tabel atau lebih untuk melakukan operasi pada tabel. Meskipun perintah SQL dapat dijalankan langsung dari program, query sebagai enjin perintah dan menyimpannya dalam database itu sendiri - ini berguna, jika perintah-perintah SQL sering kita gunakan, sebagaimana perintah yang memanggil record untuk laporan bulanan tertentu. Bila query disimpan dalam database, biasanya kompilasi. Kompilasi query memperbaiki kinerja program kita kerana mesin database tidak harus menerjemahkan (atau menguraikan) perintah SQL.
Filter (Pembatas Kondisi) :
Filter sebenarnya bukan merupakan bagian dari database, namun ia digunakan bersama urutan indeks dan sort untuk menentukan data mana yang diproses atau ditampilkan. Filter adalah pembatas kondisi yang dikenakan pada data
View :
View data terdiri atas jumlah record yang tampak (atau diproses) dan urutan penampilannya (atau pemrosesannya). View khususnya dikendalikan oleh filter dan indeks.
Sekelompok tabel data berisi informasi yang berhubungan. Perhatikan bahwa suatu database dapat terdiri dari satu tabel saja.
Table:
Sekelompok record data, masing-masing informasi yang sejenis. Dalam contoh catalog perpustakaan, catalog itu sendiri merupakan tabel data.
Record :
Entri tunggal dalam tabel; entri tersebut terdiri dari sejumlah field data. Dalam catalog perpustakaan, record adalah salah satu baris entri tunggal.
Field :
Item (kolom) tertentu dari data dalam record. Dalam satu buku telepon, sekurang-kurangnya dapat dikenali empat field : nama keluarga, nama depan, alamat, dan nomor telepon.
Index :
Tipe tabel tertentu yang berisi nilai-nilai field kunci atau field (yang ditetapkan oleh pemakai) dan pinter ke lokasi record yang sebenarnya. Nilai-nilai dan pointer ini disimpan dalam urutan tertentu (sekali lagi ditetapkan oleh pemakai) dan mungkin digunakan untuk menyajikan data dalam urutan database.
Query :
Perintah SQL yang dirancang untuk memanggil kelompok record tertentu dari satu tabel atau lebih untuk melakukan operasi pada tabel. Meskipun perintah SQL dapat dijalankan langsung dari program, query sebagai enjin perintah dan menyimpannya dalam database itu sendiri - ini berguna, jika perintah-perintah SQL sering kita gunakan, sebagaimana perintah yang memanggil record untuk laporan bulanan tertentu. Bila query disimpan dalam database, biasanya kompilasi. Kompilasi query memperbaiki kinerja program kita kerana mesin database tidak harus menerjemahkan (atau menguraikan) perintah SQL.
Filter (Pembatas Kondisi) :
Filter sebenarnya bukan merupakan bagian dari database, namun ia digunakan bersama urutan indeks dan sort untuk menentukan data mana yang diproses atau ditampilkan. Filter adalah pembatas kondisi yang dikenakan pada data
View :
View data terdiri atas jumlah record yang tampak (atau diproses) dan urutan penampilannya (atau pemrosesannya). View khususnya dikendalikan oleh filter dan indeks.
Pemanfaatan RDBMS dalam
GIS
contohnya seperti DESAIN
APLIKASI SIG UNTUK INFORMASI SEBARAN SEKOLAH yang jurnal dan aplikasinya telah
dibuat oleh Arief Laila Nugraha & Hani’ah Program Studi Teknik Geodesi Fakultas
Teknik – Undip. Hasil dari pengolahan data tekstual dan spasialnya di integrasikan
dalam suatu sistem informasi geografis dengan memanfaatkan teknologi RDBMS
dengan perangkat lunak SIG. Dibawah ini merupakan abstraksi dari jurnal
tersebut :
Pendidikan merupakan bagian terpenting
dalam proses kehidupan berbangsa dan bernegara. Permasalahan dalam bidang
pendidikan yang ada saat ini diperlukan suatu kebijakan dari pemerintah yang
komprehensif dan bersifat multidimensi. Informasi sebaran sekolah dapat dijadikan
data awal guna menentukan kebijakan lebih lanjut. Sistem Informasi Geografis
(SIG) sebagai sistem yang mampu mengakomodasi data spasial yang bergeoreference
dengan data atribut menjadi sebuah tampilan yang mampu memberikan analisis
keruangan. Dengan adanya pengembangan
SIG untuk informasi sebaran sekolah, pemerintah dalam hal ini Departemen Pendidikan
Nasional dapat menghasilkan suatu strategi spasial pendidikan dengan konsep
SDSS (Spatial Decision Support System).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar